Selasa, 07 Januari 2014

Islam dan Pandangan Hidup



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan berpedoman bagaimana ia memecahkan masalah – masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan mampu membangun dirinya.
Di dalam pandangan hidup itu terkandung konsep – konsep dasar dan nilai – nilai mengenai kehidupan yang dicita – citakan oleh suatu bangsa serta terkandung pikiran – pikiran yang terdalam mengenai wujud kehidupan suatu bangsa yang lebih baik.. Pada akhirnya pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai – nilai yang dimilikinya sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
Begitu pula dengan islam, islam sebagai pandangan hidup digunakan sebagai pedoman seorang muslim dalam menjalankan kehidupannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengarahkan seorang muslim agar selalu berpegang teguh kepada ajaran islam. Dimana dalam ajaran islam terkandung konsep – konsep dasar dan nilai – nilai digunakan  untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik baik di dunia maupun di akhirat.

B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1.      Apa pengertian pandangan hidup?
2.      Apa saja sumber pandangan hidup?
3.      Bagaimanakan pandangan hidup seorang muslim?
4.      Bagaimana langkah – langkah berpandangan hidup yang baik?
5.      Apa itu ideologi?
6.      Apa itu cita – cita?
7.      Apa itu kebajikan?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk:
1.      Mengetahui pengertian pandangan hidup
2.      Mengetahui sumber pandangan hidup
3.      pandangan hidup seorang muslim dalam menjalani kehidupan
4.      mengetahui langkah – langkah berpandangan hidup yang baik
5.      mengetahui makna ideologi
6.      mengetahui arti cita – cita
7.      mengetahui  arti kebajikan


                                                            BAB II
PEMBAHASAN
           
Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup adalah cara pandang terhadap kehidupan menurut sudut pandang tertentu. Pandangan hidup mutlak  keberadaannya bagi manusia, sebab tanpa pandangan hidup, manusia tak ubahnya seperti binatang tak berakal dan akan menjalani kehidupannya tanpa arah dan sikap yang jelas.
Yang dimaksud pandangan  hidup adalah  bagaimana  manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Akbiat dari pandangan hidup yang berbeda – beda, timbullah pandangan hidup yang secara umum dapat dikelompok – kelompokkan yang disebut aliran atau paham.[1]
Pandangan hidup muslim adalah pandangan hidup Islam, yaitu cara pandang terhadap kehidupan menurut sudut pandang Islam.

            Sumber pandangan hidup
            Pandangan hidup banyak sekali macan dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklarifikasikan berdasarkan asalnya terdiri atas 3 macam yaitu[2] :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Sebagai contoh pandangan muslim (orang islam) bersumber dari al – Qur’an dan sunnah rasul (sikap, perkataan, dan perbuatan Nabi Muhammad SAW). Dengan demikian maka pandangan hidup muslim adalah kesetiaannya kepada islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia, yang merupakan jawaban muslim yang Islam Oriented mengenai berbagai persoalan pokok hidup manusia yang tersimpul dalam al –Qur’an dan Hadits.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup muslim
Pandangan hidup muslim terdiri atas[3] :
1.      Pedoman hidup ialah al – Qur’an dan sunnah Rasul SAW
2.      Dasar hidupnya ialah Islam
3.      Tujuan hidup muslim, bahagia dunia akhirat
4.      Tugas hidup muslim adalah ibadah kepada Allah
5.      Fungsi hidup muslim adalah :
a)      Sebagai khalifah di atas muka bumi, yaitu menerjemahkan segala sifat-Nya ke dalam perikehidupan dan kehidupan sehari – hari dalam batas – batas kemanusiaan, melaksanakan segala yang diridhai Allah di atas persada ( ibu pertiwi) ciptaan Allah. Hal ini sesiau dengan firman allah QS al –baqarah ayat 30 :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya ; “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

b)      Sebagai fungsi risalah atau penerus risalah (ajaran) Nabi, pengembang fungsi dakwah kepada segenap umat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah  QS Ali Imron ayat 104 :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.”
Yang dimaksud Ma'ruf dalam ayat diatas adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
6.      teladan hidup muslim  adalah Nabi Muhammad, utusan Allah. Hal ini sesuai dengan ayat al-Qur’an QS.Al Qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya : “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
    
    7.  Lawan hidup muslim adalah setan
    8.  Kawan hidup muslim dalam arti khusus adalah suami / istri yang taat kepada allah  dan semua orang yang pandangan hidupnya sama dengannya.
Demikian gambaran pandangan hidup muslim. Pandangan hidup muslim ruang lingkupnya meliputi seluruh bidang kehidupan manusia.

Langkah – langkah berpandangan hidup yang baik
            Sebangai makhluk yang beraktivitas baik fisik maupun fisiologis, kita pasti mempunyai obyek yang mendorong kita untuk beraktivitas. Sebagai murid pasti mempunyai dan memperoleh aktivitas dari gurunya. Misalnya dalam menyelesaikan soal matematika. Sebenarnya dia dapat menyelesaikan soal itu  dengan baik bila dia mempunyai langkah – langkah untuk menyelesaikannya. Ada beberapa pengecualian, bahwa biasanya anak yang pandai atau anak yang bisa menyelasaikan soal matematika tentunya dapat menjawab dengan cepat seolah -  olah tidak mempunyai langkah – langkah dalam menjawabnya. Akan tetapi  bila kita kaji lebih dalam, dia pasti punya langkah – langkah dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, langkah – langkah itu sangat penting dalam beraktivitas.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbun kesejahteraan, ketentraman, dll.
Akan tetapi yang terpenting.kita seharusnya mempunyai langkah -  langkah berpandangan hidup. Karena hanya dengan mempunyai langkah – langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sedbagai sarana mencapai tujuan dan cita -  cita dengan baik. Adapun langkah -  langkah berpandangan hidup yang baik yaitu [4]:

1.      Mengenal
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, danbahkan pandangan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia. Ada dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka mempunyai pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka, yaitu islam.
Dalam  beragama, khususnya islam kita mempunyai pandangan hidup yaitu Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama dimana itu merupakan suatu dan tidak dapat dipisah -  pisahkan satu sama lainnya.
Dari hal diatas dapatlah didefinisikan bahwa pandangan hidup itu adalah suatu pedoman yang digunakan oleh manusia untuk mencari jalan hidup di dunia dan di akhirat.
2.      Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila kita hendaknya mengerti apa pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu Al – Qur’an , hadits , dan ijma’ itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di kahirat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al –Qur’an, hadits, dan ijma’ itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengertian tentang pandangan hidup islam itu.
Mengerti terhadap pandangan hidup disini memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan cenderung mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.

3.      Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai – nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan cara memperluas dan mempedalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah – langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal – hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Dalam menghayati harus ada sikap penerimaan dan hal ini merupakan langkah yang menetukan terhadap langkah selanjutnya. Bila dalam mengerti dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas, maka langkah selanjutnya akan memperkuat keyakinan. Akan tetapi bila yang terjadi adalah sebaliknya maka langkah selanjutnya tidak berguna.

4.      Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan manpun bernegara dan dari kehidupan diakhirat maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup  yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas in maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindakannya atau setidak – tidaknya tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tidak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan ini memegang peranan penting dalam tingkah laku, kita sebagai umat yang beragama Islam yakin bahwa Allah mempunyai sifat yang maha dari segalanya salah satu diantara sifatnya yaiu maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya akan selalu berbuat baik. Dalam hal ini ada keyakinan yang sebenar  - benarnya. Akan tetapi dalam kasusu tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini tetapi karena imannya tipis maka terpaksa melanggar ketentuanNya yaitu yang perwujudannya berbentuk pandangan hidup Islam yakni al – Qur’an.

5.      Mengabdi
Pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya. Dalam mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud dimasa masih hidup dan aau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat. Dampak berpandangan hidup islam yang berhubungan dengan mengabdi yauti dengan cara mengabdi kepada kedua orang tua. Dalam mengabdi bila didasari oleh pandangan hidup Islam maka akan cenderugn untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikuti segala perintahnya. Setidak – tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada kedua orang tua katena kita dari bayi sampai dapat mandiri semuanya itu berkat asuhan dan didikan  dari orang tua  .
Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tentram dan dalam waktu menghadapi hambatan dan tantangan.

6.      Mengamankan
Sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu atau menyalahkan tentu dia tidak menerima bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Misalnya seseorang yang beragama islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lalu suatu ketika ada orang yang ingin merusak agama Islam, sudah tentu dia akan mengadakan tindakan untuk membela dan mengamankan agamannya.

Ideologi
Ideologi menurut William J. Goode dalam bukunya Vocabulary for Sociology(1959) mengandung 2 hal, yaitu :
a.       Unsur – unsur filsafat yang digunakan atau usulan – usulan yang digunakan sebagai dasar untuk kegiatan.
b.       Pembenaran intelektual untuk seperangkat norma – norma, seperti kapitalisme dan sebagainya.
Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem – sistem sosial – budaya. Suatu ideologi masyarakat tersusun dari tiga unsur , yaitu[5] :
1.      Pandangan hidup (world view)
2.      Nilai – nilai (value)
3.      Norma – norma
Pendapat ini menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dari ideologi. Dari uraian tersebut tampak bahwa ideologi lebih luad daripada pandangan hidup. Ideologi biasanya tidak dipakai dalam hubungan individu. Ideologi dipakai dalam konteks yang lebih luas, seperti : ideologi negara, ideologi partai politik,dan sebagainya.
Ideologi sebagai suatu pandangan hidup merupakan cita – cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat.

Cita – cita
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita – cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Keinginan, harapan, maupun tujuan tersebut merupakan orientasi yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang.[6]
Bila kita kaji lebih dalam maka  dalam berpandangan hidup yang baik tentu terdapat keyakinan yang teguh  yang menjadi dasar akan adanya cita – cita .  cita – cita yang baik menurut pandangan Islam adalah cita – cita yang terdapat keseimbangan antara di dunia dan di akhirat. Dengan adanya keseimbangan ini maka hubungan antara manusia sengan Allah dan hubungan antara manusia akan sama – sama terjalin dengan baik.
Salah satu resep atau cara menempuh cita – cita ini adalah berusaha dan bertawakal. Dalam berusaha ini sudah terkandung adanya motivasi sedangkan dalam bertawakal ini kita meminta petunjuk dari Allah, karena kita tahu bahwa kita pasti mempunyai kesalahan sedangkan Allah adalah Maha dari segalanya.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita bertawakal kepadaNya. Karena banyak orang yang mendapat rintangan atau berbuat kesalahan itu malah merasa berputus asa sehingga mematikan usaha, bahkan ada yang sampai berani bunuh diri.  Maka dari itu, kita harus selalu senantiasa bertawakal dan dalam bertawakal juga kita mohon petunjuk  agar dikuatkan iman  dan selalu dibari kesabaran dengan demikian setiap kegagalan akan menambah ketakwaan kita kepadaNya dan disetiap kesuksesan kita akan selalu bersyukur atas karuniaNya.

Kebajikan
Kebajikan dapat diartikan kebaikan, sesuatu yang mendatangkan kebaikan, keselamatan, keuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Manusia berbuat kebaikan karena menurut kodratnya, manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci. Dengan kesucian jiwanya itu mendorong hati nuraninya untuk berbuat kebaikan.  Firman Allah SWT QS an-Nahl ayat 90 :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya : “ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Dari ayat diatas allah memberi pengajaran kepada kita, menyuruh kita untuk berbuat adil baik terhadap dirinya, keluarganya, orang tuanya, dan kaum kerabat maupun terhadap sesama. Juga Allah menyuruh kita untuk suka membari kepada orang tua, kerabat dekat, fakir miskin dan sebagainya, serta kita dilarang berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan. Sesungguhnya Allah beserta orang – orang yang takwa dan berbuat kebajikan.
Kebajikan berasal dari dua sumber, yaitu manusia sebagai khalifah Allah di bumi ini, dan Allah Yang Maha Kuasa yang menciptakan manusia beserta alam semesta dan isinya.[7] Kebajikan manusia karena usaha sebagai individu maupun secara bersama – sama. Dan kebajikan Tuhan adalah berupa karunia-Nya.
Jadi, kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan.[8] 










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pandangan  hidup adalah  bagaimana  manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Adapun pandangan hidup muslim adalah pandangan hidup Islam, yaitu cara pandang terhadap kehidupan menurut sudut pandang Islam.
Pandangan hidup muslim terdiri atas :
1.      Pedoman hidup ialah al – Qur’an dan sunnah Rasul SAW
2.      Dasar hidupnya ialah Islam
3.      Tujuan hidup muslim, bahagia dunia akhirat
4.      Tugas hidup muslim adalah ibadah kepada Allah
5.      Fungsi hidup muslim yaitu Sebagai khalifah di atas muka bumi dan Sebagai fungsi risalah atau penerus risalah (ajaran) Nabi, pengembang fungsi dakwah kepada segenap umat manusia.
6.      teladan hidup muslim  adalah Nabi Muhammad
7.       Lawan hidup muslim adalah setan
8.       Kawan hidup muslim dalam arti khusus adalah suami / istri yang taat kepada allah  dan semua orang yang pandangan hidupnya sama dengannya.
Ideologi sebagai suatu pandangan hidup merupakan cita – cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat. Sedangkan cita – cita adalah tujuan dari suatu pandangan hidup yang ingin di raih seseorang, dan kebajikan adalah jalan yang digunakan seseorang dan atau sekelompok orang  untuk mewujudkan pandangan hidup.



DAFTAR PUSTAKA

Notowidagdo,rohiman. 1977.Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits.Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Mustopa, M.Habib. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya kumpulan essay.Surabaya : Usaha Nasional.
Mustofa, ahmad.1999. Ilmu Budaya Dasar. Bandung :cv.pustaka setia.
Widyosiswoyo,supartono.1983. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Ghalia Indonesia.




[1] Supartono widyosiswoyo.Ilmu Budaya Dasar(Jakarta : Ghalia Indonesia, 1983), hal 132
[2] M.Habib Mustopa. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya kumpulan essay (Surabaya : Usaha Nasional: 1988), hal 173
[3] Rohiman Notowidagdo. Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977) hal. 152
[4] M.Habib Mustopa. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya kumpulan essay (Surabaya : Usaha Nasional: 1988), hal. 174
[5] Rohiman Notowidagdo. Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977) hal.154
[6] Supartono widyosiswoyo.Ilmu Budaya Dasar(Jakarta : Ghalia Indonesia, 1983), hal 135
[7] Rohiman Notowidagdo. Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977) hal. 157
[8] H. Ahmad  Mustofa. Ilmu Budaya Dasar(Bandung : cv.pustaka setia , 1999) hal.188

Tidak ada komentar:

Posting Komentar