BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan
mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan
pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan
dan berpedoman bagaimana ia memecahkan masalah – masalah politik, ekonomi,
sosial, dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan mampu membangun
dirinya.
Di dalam pandangan hidup itu terkandung konsep
– konsep dasar dan nilai – nilai mengenai kehidupan yang dicita – citakan oleh
suatu bangsa serta terkandung pikiran – pikiran yang terdalam mengenai wujud
kehidupan suatu bangsa yang lebih baik.. Pada akhirnya pandangan hidup suatu
bangsa adalah kristalisasi dari nilai – nilai yang dimilikinya sendiri, yang
diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkannya.
Begitu pula dengan islam, islam sebagai
pandangan hidup digunakan sebagai pedoman seorang muslim dalam menjalankan
kehidupannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengarahkan seorang muslim
agar selalu berpegang teguh kepada ajaran islam. Dimana dalam ajaran islam
terkandung konsep – konsep dasar dan nilai – nilai digunakan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik
baik di dunia maupun di akhirat.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apa
pengertian pandangan hidup?
2. Apa saja
sumber pandangan hidup?
3. Bagaimanakan
pandangan hidup seorang muslim?
4. Bagaimana
langkah – langkah berpandangan hidup yang baik?
5. Apa itu
ideologi?
6. Apa itu
cita – cita?
7. Apa itu
kebajikan?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk:
1. Mengetahui
pengertian pandangan hidup
2. Mengetahui
sumber pandangan hidup
3. pandangan
hidup seorang muslim dalam menjalani kehidupan
4. mengetahui
langkah – langkah berpandangan hidup yang baik
5. mengetahui
makna ideologi
6. mengetahui
arti cita – cita
7. mengetahui
arti kebajikan
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup
adalah cara pandang terhadap kehidupan menurut sudut pandang tertentu.
Pandangan hidup mutlak keberadaannya
bagi manusia, sebab tanpa pandangan hidup, manusia tak ubahnya seperti binatang
tak berakal dan akan menjalani kehidupannya tanpa arah dan sikap yang jelas.
Yang dimaksud
pandangan hidup adalah bagaimana
manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi
tentang kehidupan. Akbiat dari pandangan hidup yang berbeda – beda, timbullah
pandangan hidup yang secara umum dapat dikelompok – kelompokkan yang disebut
aliran atau paham.[1]
Pandangan hidup
muslim adalah pandangan hidup Islam, yaitu cara pandang terhadap kehidupan
menurut sudut pandang Islam.
Sumber
pandangan hidup
Pandangan
hidup banyak sekali macan dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklarifikasikan berdasarkan asalnya terdiri atas 3 macam yaitu[2] :
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
Sebagai contoh pandangan muslim (orang islam) bersumber dari al – Qur’an dan
sunnah rasul (sikap, perkataan, dan perbuatan Nabi Muhammad SAW). Dengan
demikian maka pandangan hidup muslim adalah kesetiaannya kepada islam tentang
berbagai masalah asasi hidup manusia, yang merupakan jawaban muslim yang Islam
Oriented mengenai berbagai persoalan pokok hidup manusia yang tersimpul dalam
al –Qur’an dan Hadits.
2.
Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut.
3.
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup muslim
Pandangan
hidup muslim terdiri atas[3] :
1.
Pedoman
hidup ialah al – Qur’an dan sunnah Rasul SAW
2.
Dasar hidupnya
ialah Islam
3.
Tujuan
hidup muslim, bahagia dunia akhirat
4.
Tugas
hidup muslim adalah ibadah kepada Allah
5.
Fungsi
hidup muslim adalah :
a) Sebagai
khalifah di atas muka bumi, yaitu menerjemahkan segala sifat-Nya ke dalam
perikehidupan dan kehidupan sehari – hari dalam batas – batas kemanusiaan,
melaksanakan segala yang diridhai Allah di atas persada ( ibu pertiwi) ciptaan
Allah. Hal ini sesiau dengan firman allah QS al –baqarah ayat 30 :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya
; “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
b) Sebagai
fungsi risalah atau penerus risalah (ajaran) Nabi, pengembang fungsi dakwah
kepada segenap umat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS Ali Imron ayat 104 :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya
: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah
orang-orang yang beruntung.”
Yang
dimaksud Ma'ruf dalam ayat diatas adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita
kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari
pada-Nya.
6. teladan
hidup muslim adalah Nabi Muhammad,
utusan Allah. Hal ini sesuai dengan ayat al-Qur’an QS.Al Qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya :
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
7. Lawan
hidup muslim adalah setan
8. Kawan
hidup muslim dalam arti khusus adalah suami / istri yang taat kepada allah dan semua orang yang pandangan hidupnya sama
dengannya.
Demikian
gambaran pandangan hidup muslim. Pandangan hidup muslim ruang lingkupnya
meliputi seluruh bidang kehidupan manusia.
Langkah
– langkah berpandangan hidup yang baik
Sebangai makhluk yang beraktivitas
baik fisik maupun fisiologis, kita pasti mempunyai obyek yang mendorong kita
untuk beraktivitas. Sebagai murid pasti mempunyai dan memperoleh aktivitas dari
gurunya. Misalnya dalam menyelesaikan soal matematika. Sebenarnya dia dapat
menyelesaikan soal itu dengan baik bila
dia mempunyai langkah – langkah untuk menyelesaikannya. Ada beberapa
pengecualian, bahwa biasanya anak yang pandai atau anak yang bisa menyelasaikan
soal matematika tentunya dapat menjawab dengan cepat seolah - olah tidak mempunyai langkah – langkah dalam
menjawabnya. Akan tetapi bila kita kaji
lebih dalam, dia pasti punya langkah – langkah dalam menyelesaikannya. Oleh
karena itu, langkah – langkah itu sangat penting dalam beraktivitas.
Manusia
pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Ada yang
memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula
yang memperlakukan sebagai penimbun kesejahteraan, ketentraman, dll.
Akan
tetapi yang terpenting.kita seharusnya mempunyai langkah - langkah berpandangan hidup. Karena hanya
dengan mempunyai langkah – langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan
hidup sedbagai sarana mencapai tujuan dan cita - cita dengan baik. Adapun langkah - langkah berpandangan hidup yang baik yaitu [4]:
1.
Mengenal
Mengenal
ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai
pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak
manusia itu ada, danbahkan pandangan hidup itu ada sebelum manusia itu belum
turun ke dunia. Ada dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama,
dan berarti pula mereka mempunyai pandangan hidup yang digunakan sebagai
pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka, yaitu islam.
Dalam beragama, khususnya islam kita mempunyai
pandangan hidup yaitu Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama dimana itu merupakan
suatu dan tidak dapat dipisah - pisahkan
satu sama lainnya.
Dari hal
diatas dapatlah didefinisikan bahwa pandangan hidup itu adalah suatu pedoman
yang digunakan oleh manusia untuk mencari jalan hidup di dunia dan di akhirat.
2.
Mengerti
Tahap
kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti di sini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara
kita berpandangan pada pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila
kita hendaknya mengerti apa pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan
bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya
kita mengerti apa itu Al – Qur’an , hadits , dan ijma’ itu dan bagaimana
ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di kahirat. Selain itu
juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al –Qur’an, hadits, dan ijma’ itu. Sehingga
dengan demikian mempunyai suatu konsep pengertian tentang pandangan hidup islam
itu.
Mengerti
terhadap pandangan hidup disini memegang peranan penting. Karena dengan
mengerti, ada kecenderungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan cenderung
mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3.
Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup
itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh gambaran yang tepat
dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati
disini dapat diibaratkan menghayati nilai – nilai yang terkandung didalamnya,
yaitu dengan cara memperluas dan mempedalam pengetahuan mengenai pandangan
hidup itu sendiri. Langkah – langkah yang dapat ditempuh dalam rangka
menghayati ini, menganalisa hal – hal yang berhubungan dengan pandangan hidup,
bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai
isi pandangan hidup itu. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan
memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Dalam
menghayati harus ada sikap penerimaan dan hal ini merupakan langkah yang
menetukan terhadap langkah selanjutnya. Bila dalam mengerti dan menghayati ini
ada penerimaan secara ikhlas, maka langkah selanjutnya akan memperkuat
keyakinan. Akan tetapi bila yang terjadi adalah sebaliknya maka langkah
selanjutnya tidak berguna.
4.
Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitasnya,
baik secara kemanusiaan maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan manpun
bernegara dan dari kehidupan diakhirat maka hendaknya kita meyakini pandangan
hidup yang telah kita hayati itu.
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan meyakini berarti secara langsung ada
penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima
secara ikhlas in maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam
segala tingkah laku dan tindakannya atau setidak – tidaknya tingkah laku dan
tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
Dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang
teguh ini dia tidak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang
menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan ini memegang peranan
penting dalam tingkah laku, kita sebagai umat yang beragama Islam yakin bahwa
Allah mempunyai sifat yang maha dari segalanya salah satu diantara sifatnya
yaiu maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya
akan selalu berbuat baik. Dalam hal ini ada keyakinan yang sebenar - benarnya. Akan tetapi dalam kasusu tertentu
ada pula orang yang walaupun meyakini tetapi karena imannya tipis maka terpaksa
melanggar ketentuanNya yaitu yang perwujudannya berbentuk pandangan hidup Islam
yakni al – Qur’an.
5.
Mengabdi
Pengabdian merupakan suatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik
oleh dirinya. Dalam mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang
perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan
manfaat itu sendiri bisa terwujud dimasa masih hidup dan aau sesudah meninggal
yaitu di alam akhirat. Dampak berpandangan hidup islam yang berhubungan dengan mengabdi
yauti dengan cara mengabdi kepada kedua orang tua. Dalam mengabdi bila didasari
oleh pandangan hidup Islam maka akan cenderugn untuk selalu disertai dengan
ketaatan dalam mengikuti segala perintahnya. Setidak – tidaknya kita menyadari
bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada kedua orang tua katena kita dari
bayi sampai dapat mandiri semuanya itu berkat asuhan dan didikan dari orang tua .
Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti,
menghayati, dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan
pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu
tentram dan dalam waktu menghadapi hambatan dan tantangan.
6.
Mengamankan
Sudah
merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan
hidup lalu ada orang lain yang mengganggu atau menyalahkan tentu dia tidak
menerima bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Misalnya seseorang yang
beragama islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lalu suatu ketika
ada orang yang ingin merusak agama Islam, sudah tentu dia akan mengadakan
tindakan untuk membela dan mengamankan agamannya.
Ideologi
Ideologi menurut William J. Goode dalam bukunya
Vocabulary for Sociology(1959) mengandung 2 hal, yaitu :
a. Unsur –
unsur filsafat yang digunakan atau usulan – usulan yang digunakan sebagai dasar
untuk kegiatan.
b. Pembenaran
intelektual untuk seperangkat norma – norma, seperti kapitalisme dan
sebagainya.
Ideologi
merupakan komponen dasar terakhir dari sistem – sistem sosial – budaya. Suatu
ideologi masyarakat tersusun dari tiga unsur , yaitu[5] :
1.
Pandangan
hidup (world view)
2.
Nilai –
nilai (value)
3.
Norma –
norma
Pendapat ini menunjukkan bahwa pandangan hidup
itu merupakan bagian dari ideologi. Dari uraian tersebut tampak bahwa ideologi
lebih luad daripada pandangan hidup. Ideologi biasanya tidak dipakai dalam
hubungan individu. Ideologi dipakai dalam konteks yang lebih luas, seperti :
ideologi negara, ideologi partai politik,dan sebagainya.
Ideologi sebagai suatu pandangan hidup
merupakan cita – cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat.
Cita – cita
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
yang disebut cita – cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada
dalam pikiran. Keinginan, harapan, maupun tujuan tersebut merupakan orientasi
yang ingin diperoleh seseorang pada masa mendatang.[6]
Bila kita kaji lebih dalam maka dalam berpandangan hidup yang baik tentu
terdapat keyakinan yang teguh yang
menjadi dasar akan adanya cita – cita .
cita – cita yang baik menurut pandangan Islam adalah cita – cita yang terdapat
keseimbangan antara di dunia dan di akhirat. Dengan adanya keseimbangan ini
maka hubungan antara manusia sengan Allah dan hubungan antara manusia akan sama
– sama terjalin dengan baik.
Salah satu resep atau cara menempuh cita – cita
ini adalah berusaha dan bertawakal. Dalam berusaha ini sudah terkandung adanya
motivasi sedangkan dalam bertawakal ini kita meminta petunjuk dari Allah,
karena kita tahu bahwa kita pasti mempunyai kesalahan sedangkan Allah adalah
Maha dari segalanya.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita
bertawakal kepadaNya. Karena banyak orang yang mendapat rintangan atau berbuat
kesalahan itu malah merasa berputus asa sehingga mematikan usaha, bahkan ada
yang sampai berani bunuh diri. Maka dari
itu, kita harus selalu senantiasa bertawakal dan dalam bertawakal juga kita mohon
petunjuk agar dikuatkan iman dan selalu dibari kesabaran dengan demikian
setiap kegagalan akan menambah ketakwaan kita kepadaNya dan disetiap kesuksesan
kita akan selalu bersyukur atas karuniaNya.
Kebajikan
Kebajikan dapat diartikan kebaikan, sesuatu
yang mendatangkan kebaikan, keselamatan, keuntungan, kemakmuran, dan
kebahagiaan. Manusia berbuat kebaikan karena menurut kodratnya, manusia
dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci. Dengan kesucian jiwanya itu mendorong hati
nuraninya untuk berbuat kebaikan. Firman
Allah SWT QS an-Nahl ayat 90 :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ
وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ
Artinya
: “ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.”
Dari ayat diatas allah memberi pengajaran
kepada kita, menyuruh kita untuk berbuat adil baik terhadap dirinya,
keluarganya, orang tuanya, dan kaum kerabat maupun terhadap sesama. Juga Allah
menyuruh kita untuk suka membari kepada orang tua, kerabat dekat, fakir miskin
dan sebagainya, serta kita dilarang berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan.
Sesungguhnya Allah beserta orang – orang yang takwa dan berbuat kebajikan.
Kebajikan berasal dari dua sumber, yaitu
manusia sebagai khalifah Allah di bumi ini, dan Allah Yang Maha Kuasa yang
menciptakan manusia beserta alam semesta dan isinya.[7]
Kebajikan manusia karena usaha sebagai individu maupun secara bersama – sama.
Dan kebajikan Tuhan adalah berupa karunia-Nya.
Jadi, kebajikan adalah perbuatan yang selaras
dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan.[8]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pandangan hidup adalah
bagaimana manusia memandang
kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan. Adapun pandangan hidup muslim
adalah pandangan hidup Islam, yaitu cara pandang terhadap kehidupan menurut
sudut pandang Islam.
Pandangan hidup muslim terdiri atas :
1.
Pedoman
hidup ialah al – Qur’an dan sunnah Rasul SAW
2.
Dasar
hidupnya ialah Islam
3.
Tujuan
hidup muslim, bahagia dunia akhirat
4.
Tugas
hidup muslim adalah ibadah kepada Allah
5. Fungsi
hidup muslim yaitu Sebagai khalifah di atas muka bumi dan Sebagai fungsi
risalah atau penerus risalah (ajaran) Nabi, pengembang fungsi dakwah kepada segenap
umat manusia.
6. teladan
hidup muslim adalah Nabi Muhammad
7.
Lawan hidup muslim adalah setan
8.
Kawan hidup muslim dalam arti khusus adalah
suami / istri yang taat kepada allah dan
semua orang yang pandangan hidupnya sama dengannya.
Ideologi sebagai suatu pandangan hidup merupakan
cita – cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat. Sedangkan
cita – cita adalah tujuan dari suatu pandangan hidup yang ingin di raih
seseorang, dan kebajikan adalah jalan yang digunakan seseorang dan atau
sekelompok orang untuk mewujudkan
pandangan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Notowidagdo,rohiman. 1977.Ilmu budaya
dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits.Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Mustopa,
M.Habib. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya kumpulan essay.Surabaya :
Usaha Nasional.
Mustofa,
ahmad.1999. Ilmu Budaya Dasar. Bandung :cv.pustaka setia.
Widyosiswoyo,supartono.1983.
Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Ghalia Indonesia.
[1]
Supartono widyosiswoyo.Ilmu Budaya Dasar(Jakarta : Ghalia Indonesia,
1983), hal 132
[2]
M.Habib Mustopa. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya kumpulan essay
(Surabaya : Usaha Nasional: 1988), hal 173
[3]
Rohiman Notowidagdo. Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits
( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977) hal. 152
[4]
M.Habib Mustopa. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya kumpulan essay
(Surabaya : Usaha Nasional: 1988), hal. 174
[5]
Rohiman Notowidagdo. Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits
( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977) hal.154
[6]
Supartono widyosiswoyo.Ilmu Budaya Dasar(Jakarta : Ghalia Indonesia,
1983), hal 135
[7]
Rohiman Notowidagdo. Ilmu budaya dasar berdasarkan al-Qur’an dan Hadits
( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1977) hal. 157
[8] H.
Ahmad Mustofa. Ilmu Budaya Dasar(Bandung
: cv.pustaka setia , 1999) hal.188
Tidak ada komentar:
Posting Komentar